Jumat, 27 April 2012

DONGENG CINTA LAUT TERHADAP LANGIT
          Dahulu kala, langit dan laut saling jatuh cinta. Mereka saling
menyukai di antara satu sama lain. Oleh sebab sangat sukanya laut
terhadap langit, warna laut sama dengan warna langit. Oleh sebab
sangat sukanya langit terhadap laut, warna langit sama denga warna
laut.
          Setiap senja datang, si laut dengan lembut sekali membisikkan kata-
kata `Aku Cinta Padamu’ ke telinga langit. Setiap kali langit
mendengar bisikan penuh cinta laut terhadapnya, langit tidak
menjawab apa-apa , hanya tersipu-sipu malu dengan wajah kemerah-
merahan.
          Suatu hari, datanglah awan. Melihat kecantikan si langit, awan terus
jatuh hati terhadap langit, bak cinta pandang pertama. Tetapi tentu
saja langit hanya setia mencintai laut. Setiap hari, langit hanya
mau melihat laut saja. Awan merasa sedih tetapi ia tidak berputus
asa mencari cara dan akhirnya mendapat satu akal. Awan mengembangkan
dirinya seluas dan sebesar mungkin serta menyusup ke tengah-tengah
di antara langit dan laut. Ia berusaha menghalangi pandangan langit
dan laut terhadap satu sama lain.
Laut merasa marah karena tidak dapat melihat langit. Laut
mengeluarkan gelombangnya untuk mengusir awan yang mengganggu
pandangannya. Tetapi tentu sekali usahanya tidak berhasil. Lalu
datanglah angin yang sejak dulu mengetahui hubungan cinta langit dan
laut. Angin merasa perlu membantu langit dan laut menyingkirkan
awan yang mengganggu hubungan mereka yang sekian lama terjalin.
Dengan tiupan keras dan kuat, angin meniup awan. Lantas terpecah-
pecahlah awan menjadi berserakan ke banyak bagian, sehingga ia
tidak berupaya lagi melihat langit dengan jelas dan tidak mampu lagi
untuk mengungkapkan perasaannya terhadap langit. Karena rasa
tersiksa menanggung perasaan cinta yang menggunung tinggi terhadap
langit, awan menangis sedih.
Hingga sekarang, kasih antara langit dan laut tidak dapat
dipisahkan. Kita juga dapat melihat di mana mereka menjalin kasih.
Setiap kali memandang ke hujung laut, di mana ada garisan horizon
yang menemukan langit dan laut, di situlah mereka sedang berpacaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar